Yang Harus Dilakukan, Perilaku Hidup Sehat untuk Orang PPOK

Yang Harus Dilakukan, Perilaku Hidup Sehat untuk Orang PPOK
Yang Harus Dilakukan, Perilaku Hidup Sehat untuk Orang PPOK . Saat seseorang didiagnosis suatu penyakit, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), respons pertama yang dikeluarkan secara umum adalah sedih. Apalagi begitu mereka tahu bahwa penyakit ini tidak ada obatnya. Rasa putus asa yang mendera bisa bertambah lebih besar. PPOK memang tak bisa disembuhkan. Namun, memiliki PPOK bukan berarti hidup Anda telah berhasil. Masih ada cara yang dapat Anda lakukan untuk tetap mendapatkan kualitas hidup yang baik, salah satunya menerapkan perilaku hidup sehat.

Perilaku hidup sehat untuk orang dengan PPOK

PPOK adalah penyakit yang tak bisa disembuhkan. Berita buruknya lagi, penyakit ini akan bertambah buruk seiring dengan berjalannya waktu. Namun, jangan dulu merasa panik dan putus asa mengetahui fakta mengenai PPOK barusan. Anda masih bisa membalikkan keadaan menjadi lebih baik.

PPOK adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan pada organ pernapasan, yaitu paru-paru dan saluran udara. Emfisema dan bronikitis kronislah dua penyakit yang berperan dalam kerusakan paru-paru Anda. Sekali paru-paru Anda rusak, kondisinya tak bisa lagi dikembalikan seperti sedia kala. Akan tetapi, masih ada cara untuk mencegahnya bertambah rusak dan memperlambat perjalanan penyakit, yaitu dengan menerapkan perilaku hidup sehat.

Perilaku hidup sehat telah diakui membawa banyak dampak positif bagi tubuh, terutama mereka yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes dan PPOK. Memiliki perilaku hidup sehat dapat membantu pasien dengan penyakit kronis memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Apalagi perilaku hidup sehat juga diketahui dapat mencegah orang dengan PPOK mengalami eksaserbasi alias perburukan gejala.


Lantas, perilaku hidup sehat apa saja yang harus diterapkan oleh orang dengan PPOK?

Berikut adalah beberapa perilaku hidup sehat yang mungkin dapat Anda terapkan untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik sekalipun Anda memiliki PPOK.

Berhentilah merokok

Merokok adalah penyebab utama dari bronkitis dan emfisema, duet penyakit yang menjadi penyebab PPOK. Apabila Anda adalah seorang perokok dan belum juga berhenti, sangatlah penting untuk segera menghentikan kebiasaan itu.

Untuk mencegah PPOK Anda bertambah parah, yang dapat Anda lakukan adalah menjauhi penyebabnya alias faktor risikonya. Asap rokok, termasuk asap rokok dari orang lain, adalah salah satu faktor risiko yang menyebabkan PPOK bertambah parah. Beberapa iritan paru lainnya yang dapat merusak atau memperparah kondisi PPOK Anda antara lain polusi udara, asap kendaraan bermotor, debu, dan asap pembakaran kayu.

Usahakanlah sebisa mungkin untuk menghindari penyebab PPOK Anda memburuk tersebut. Untuk kasus merokok, jika Anda mengalami kesulitan berhenti merokok, Anda mungkin dapat menemui dokter untuk mendapatkan strategi yang tepat dari sisi medis untuk berhenti merokok.

Berjaga-jaga

Anda mungkin bingung bagaimana bisa berjaga-jaga termasuk ke dalam salah satu perilaku hidup sehat. Berjaga-jaga di sini adalah bentuk antisipasi Anda terhadap kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi. Sebab, ketika Anda telah mempersiapkan antisipasi keadaan darurat yang mungkin terjadi, kemungkinan Anda mendapatkan pertolongan juga lebih besar.

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengenali tanda-tanda flare-up, eksaserbasi, alias perburukan gejala PPOK. Biasakan untuk mengetahui tempat terdekat yang bisa Anda kunjungi jika sewaktu-waktu Anda mengalami kesulitan bernapas. Menyimpan nomor telepon dokter ataupun orang terdekat lainnya untuk dimintai bantuan juga merupakan suatu persiapan yang cerdas.

Memeriksakan diri secara rutin juga bisa membantu Anda mengantisipasi gejala PPOK yang mungkin muncul. Sampaikanlah pada dokter apabila Anda mengalami gejala baru atau gejala yang memburuk, seperti demam.

Bawalah selalu catatan daftar teman atau anggota keluarga yang bisa dihubungi jika Anda perlu untuk dibawa ke rumah sakit. Bawa selalu petunjuk arah ke klinik dokter atau rumah sakit terdekat. Anda juga harus membawa daftar semua obat yang Anda gunakan dan memberikannya ke dokter yang mungkin harus memberikan bantuan medis darurat.

Dapatkan nutrisi yang baik

Mengonsumsi makanan sehat dapat membuat tubuh menjadi sehat pula. Perilaku hidup sehat yang satu ini diamini oleh hampir seluruh orang di dunia. Makan dengan benar adalah cara penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan sistem kekebalan tubuh Anda. Bagaimana makan dengan benar? Dengan gizi seimbang tentunya.

Terkadang, penderita PPOK tingkat lanjut tidak mendapatkan nutrisi yang mereka perlukan agar tetap sehat. Penyebabnya bisa jadi menurunnya nafsu makan, sesak napas yang muncul saat makan, atau bahkan setelah makan. Padahal menjaga tubuh tetap mendapatkan asupan makanan yang berigizi bisa membantu kondisi mereka semakin baik.

Makan dengan porsi lebih kecil dan lebih sering mungkin bisa membantu mengatasi masalah ini. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk masalah ini. Dokter juga bisa menganjurkan suplemen gizi untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan nutrisi penting yang Anda butuhkan.

Cobalah untuk menjalani diet yang kaya akan buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan gandum utuh. Kurangi konsumsi daging, gula, dan makanan olahan. Menjalani pola makan yang dikenal sebagai diet Mediterania ini telah terbukti membantu mengurangi peradangan kronis dan memberikan banyak serat, antioksidan, dan gizi lainnya untuk membuat Anda tetap sehat.

Lindungi diri dari infeksi

Penderita PPOK sangat rentan terhadap risiko infeksi pernapasan yang dapat memicu flare-up atau perburukan gejala PPOK. Infeksi yang memengaruhi saluran napas sering kali dapat dihindari dengan kebiasaan mencuci tangan yang baik. Virus influenza penyebab pilek, misalnya, sering ditularkan melalui sentuhan. Menyentuh gagang pintu yang baru saja dipegang oleh pembawa virus flu dan menyentuh mata Anda setelahnya juga dapat membuat Anda tertular flu yang mengakibatkan pilek dan batuk.

Penting untuk sering mencuci tangan Anda saat berada di tempat umum. Tak perlu terlalu pusing dengan mengharuskan produk antibakteri sebagai sarana mencuci tangan, kecuali Anda berada di lingkungan perawatan kesehatan. Air mengalir dan sabun juga sudah cukup baik, kok, untuk membersihkan tangan dari kuman yang berpotensi menular.

Atasi kebutuhan emosional

Orang yang hidup dengan penyakit yang melumpuhkan, seperti PPOK, terkadang kalah dengan rasa cemas, stres, atau depresi. Itu sebabnya, mendiskusikan setiap masalah emosional dengan dokter atau petugas medis lainnya juga merupakan hal yang penting. Jangan memendamnya sendirian karena itu bukanlah salah satu perilaku hidup sehat.

Salah-salah, Anda malah bisa terjebak dalam depresi yang justru berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Berkonsultasi dengan dokter bisa menjadi salah satu cara untuk meredakan kecemasan atau rasa depresi yang membelenggu Anda. Para tenaga medis mungkin saja meresepkan obat untuk membantu Anda mengatasi kecemasan atau depresi.

Mereka juga bisa menganjurkan pendekatan lain untuk membantu Anda mengatasi kebutuhan emosional Anda, seperti meditasi, teknik pernapasan khusus, atau bergabung dengan kelompok dukungan. Terbukalah dengan keluarga dan teman mengenai pikiran yang menghantui dan kekhawatiran Anda. Biarkan mereka membantu semampu mereka.

Sebuah sikap yang wajar jika Anda merasa khawatir ketika didiagnosis suatu penyakit, seperti PPOK. Namun, jangan membiarkannya berlarut-larut karena penyakit ini masih bisa diatasi dan dikendalikan dengan memelihara perilaku hidup sehat. Dengan gaya hidup sehat serta kebiasaan baik yang Anda jalankan, tubuh Anda akan menjadi lebih bugar dan kuat untuk mengatasi gejala dengan lebih baik, atau bahkan mencegahnya.

Yuk, semangat miliki perilaku hidup sehat!

Comments

Popular posts from this blog

Begini Cara Bikin Anak Cerdas

Keluarga Korban Histeris, Lion Air JT610 Dipastikan Jatuh

Cara Alami untuk Membuat Anda Lebih Mudah Bernapas